Ingatkah Anda saat pertama kali melakukan
sesuatu? Pertama bermain futsal? Saya bantu: BINGUNG. Bingung
karena sulit diprediksi, banyak situasi tak dikenal, serta perasaan campur aduk
yang mengganggu. Tenang, Anda tidak sendirian.
Ada sebuah artikel menarik yang ditemukan pada blog
HabitForge.com. Di sana ada bahasan mengenai penelitian aktivitas otak pada dua ekor
tikus percobaan. Kedua tikus tersebut diujicobakan pada sebuah labirin,
bedanya, tikus yang satu lebih berpengalaman daripada yang lainnya. Saat tikus
yang belum melalui labirin diletakkan ke dalamnya, indikator menunjukkan
tingginya aktivitas otak sang tikus malang ini. Sementara tikus kedua yang
sudah berkali-kali dimasukkan ke dalam labirin justru menunjukkan aktivitas
otak yang rendah. Pertanda apakah? Aparendahnya aktivitas otak artinya tikus yang
berpengalaman lebih bodoh? Bukan, bukan itu kesimpulannya. Justru ini
menunjukkan satu hal: tikus kedua yang telah terbiasa masuk ke dalam labirin
tak lagi mengalami aktivitas otak berlebihan, seolah
masuk mode
auto pilot yang otomatis. Berbeda dengan tikus pertama yang baru
pertama kali, ia terstimulasi oleh banyak hal yang memicu tingginya aktivitas
otak. Apa maksudnya? Dan apa gunanya ini untuk Anda?
Anda akan mengetahuinya?
Nah, sekarang apa saja yang memicu reaksi otak Anda yang
sedemikian saat pertama bermain futsal? Pada kebanyakan kasus,
terjadi juga di pertandingan lainnya? Saat
terjadinya aktivitas otakyang intens, persis tikus pertama.
Namun seperti tikus kedua, seiring jam terbang kebanyakan dari perasaan bingung
itu perlahan berkurang. Anda jadi lebih tenang saat di lapangan, dan lebih bisa
mengembangkan permainan.
Kalau Anda masih sering bingung dan linglung saat di lapangan bisa
jadi karena banyak hal yang belum berjalan auto pilot pada kemampuan
futsal Anda. Tapi hal itu masih dapat dipelajari dan
diperbaiki. Dimulai dengan kontrol emosi.
Ya, kontrol emosi Anda agar tidak terlalu memusingkan
banyak hal saat bermain futsal. Jangan gugup. Kalau gugup tak usah dihayati,
hadapi saja dengan sikap sigap di lapangan. Jika Anda menuruti rasa gugup
dengan membayangkan skenario kecemasan Anda, kemampuan berpikir untuk
menjalankan taktik dan strategi permainan tak akan berjalan. Di samping itu
Anda masih harus mengoordinasikan gerak tubuh dengan bola, posisi kawan, juga
posisi lawan. Jadi sisihkan dulu perasaan cemas Anda,
karena pekerjaan otak Anda tengah menumpuk. Yap, permainan futsal bukan cuma
soal skill dan fisik, ia juga pekerjaan otak. Saat emosi dan tubuh
Anda telah terkontrol, langkah selanjutnya tinggal menganalisa situasi
pertandingan. Mencari peluang yang kosong, kawan yang tidak dikawal, ruang
untuk dribbling, dan ruang untuk shooting, kesemuanya
akan muncul dengan sendirinya kalau sejak awal kontrol diri Anda sudah benar.
Kalau sudah begitu Anda tinggal mengatur stamina agar mentalitas bermain Anda
seperti tersebut di atas dapat berlangsung konsisten, dan dapat melakukan
eksekusi sesuai energi yang dibutuhkan.
Sekarang pertanyaannya, apa tikus punya kontrol
emosi? Tidak, tapi ia mengandalkan naluri. Dan nalurinya dapat terarah dengan
berkali-kali pengulangan kebiasaan. Hal yang sama berlaku untuk Anda. Yang Anda
perlukan adalah pengulangan kebiasaan hingga kemampuan futsal Anda berjalan
secara otomatis. Kalau dihitung-hitung, kesemuanya itu jelas membuat bingung
untuk dijalankan sekaligus. Sekali lagi, mulai dulu dengan kontrol emosi saat
memulai bermain, dan sisanya bila Anda konsisten, akan berlangsung seperti
AutoPilot.
0 komentar:
Posting Komentar