Meski tercatat dalam sejarah bahwa sepakbola dalam ruang pernah
dilakukan di Kanada pada tahun 1854, serta terjadi perdebatan dan klaim dari
beberapa negara atas asal muasal futsal, namun secara umum telah diterima bahwa
Futsal ditemukan oleh Juan Carlos Ceriani.
Jelang Piala Dunia Futsal Pertama kali di Uruguay tahun 1930. Ceriani, pelatih
asal Argentina yang sedang melatih Tim Nasional sepakbola Uruguay dinobatkan
sebagai penemu olahraga ini.
Juan Carlos Ceriani
Berawal dari rasa kesal dan dongkol kepada cuaca yang melanda
Montevideo, jadwal latihan seringkali di ganggu datangnya hujan, latih tanding
dan rencana yang disusunpun berantakan, jika hujan reda lapanganpun tergenang
air. Tak ingin rencananya gagal terus, Ceriani memutuskan untuk mencari tempat
tertutup agar timnya tetap bisa berlatih dan bertanding dan dipilihkan gedung
bola basket. Pada awalnya di dalam gedung itu teknik dan cara bermain sepakbola
diterapkan sama persis dengan sepakbola lapangan terbuka.
Beberapa waktu kemudian Ceriani mencoba mengurangi jumlah pemain
dan menetapkan aturan-aturan baru permainan sepakbola dalam ruang itu. Para
pemain yang rata-rata berusia muda dan penonton yang kebanyakan remaja saat itu
tertarik dan mencoba memainkannya, mereka berkomentar permainan itu asik dan
keren.
Pada saat itu nama futsal belumlah digunakan, permainan itu di
sebut sebagai five-a-side-game sementara bagi Negara
berbahasa Spanyol dan Portugis menyebutnya sebagai futebol
de salao (sepakbola dalam ruang). Secara internasional dan nasional nama Indoor
Soccer lebih popular jika di bandingkan kedua nama diatas. Nama Futsal
digunakan secara resmi setelah FIFA pada tahun 1989 mengambil-alih pengelolaan
dan penguasaan dari FIFUSA.
Perseteruan asal muasal olahraga futsal juga di lontarkan
Brazil, selain Kanada. Brazil menganggap jauh sebelum Ceriani menemukan futsal
di Montevideo, di negara Brazil, terutama kota Sao Paulo telah di lakukan
pertandingan sepakbola street soccer yang mirip futsal.
Perseteruan pengelolaan dan penguasaan organisasi juga terjadi
antara FIFUSA dan FIFA serta FIFA dan AMF. Pada awalnya FIFUSA (Federacao
Internationale de Futebol de Salao) pemegang pengelolaan dan penguasaan futsal
di dunia, pada masa ini futsal dikenal dengan nama five-a-side-game. Kemelut
terjadi ketika presiden FIFUSA saat itu Joao Havelange, diangkat menjadi
Presiden FIFA di tahun yang sama (1974). Melalui berbagai upaya akhirnya
five-a-side-game diambil alih oleh FIFA pada tahun 1989 dan nama five-a-side-game dirubah
menjadi futsal. Beberapa aturan penting dirubah diantaranya; Ukuran bola masa
FIFUSA di buat lebih besar namun beratnya dipertahankan, memperkenalkan wasit
kedua untuk mengganti hakim garis, dan tidak memberlakukan system offside,
merubah lembaran kedalam menjadi tendangan ke dalam saat bola out dan tidak
membatasi jumlah pemain keluar atau masuk pertandingan.
Perseteruan masih terus berlanjut hingga kini, sebagian anggota
FIFUSA mendirikan organisasi tandingan lain untuk membidangi dan mengurusi
futsal, yaitu AMF (Associacion Mundial de Futsal), sama seperti FIFA, AMF juga
memiliki aturan bermain, Negara anggota, piala dunia dan kepengurusan di
berbagai Negara, salah satu even yang terkenal adalah The
Homeless World Cup dimana Indonesia pernah menjadi Juara Favorit dan mengalahkan
banyak Negara Eropa, ajang ini diikuti oleh para pemain kategori kaum miskin,
gelandangan atau penyandang masalah social lainnya. Sedangkan di Amerika
Serikat juga ada turnamen bernama Street Soccer Cup dengan
tujuan keakraban dan sangat diminati masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar